SALAM PERSAHABATAN

hidup tanpa persahabatan bagaikan perkasanya singa yang
tinggal sendirian dibelantara hutan. sekeras apapun prinsip dan hati manusia
mesti membutuhkan sahabat


Sabda Nabi Saw:

Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. bila kamu memohon sesuatu kepada allah maka mohonlah dengan penuh bahwa doamu akan terkabulkan. allah tidak mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dengan lengah. (HR. Ahmad)

Rabu, 07 Januari 2009

Manajemen Organisasi

URGENSI MANAJEMEN ORGANISASI
Oleh:‎
Abdul Latif

Pemimpim dan kepemimpinan mahasiswa memainkan peranan penting dalam gerakan ‎pembaharuan Negara, di masa pembangunan, bahkan pada masa pemberontakan dan revolusi. ‎Kemajuan suatu bangsa ke depan ada di tangan kader muda, terutama mahasiswa yang ‎menyibukan diri dengan keintelektualan dalam pemikiran maupun keterampilan dalam ‎mengembangkan ilmu pengetahuan dan tektonologi. Oleh karena itu, pembinaan mahasiswa ‎dan kepemimpinannya perlu dibina, agar bisa diharapkan tercapaianya peningkatan prestasi ‎ilmiah, tumbuhnya tanggung jawab sosial dan partisipasi aktif mahasiswa dalam gerak ‎pembangunan. ‎
Dalam upaya itu, peran dosen berserta guru besarnya tidak cukup untuk mewujudkan ‎itu, maka dibutuhkan pula organisasi kemahasiswaan baik yang melingkupi hnaya mahasiswa ‎atau masyarakat secara umum. Organisasi ini sebagai peran pemgembangan jati diri ‎mahasiswa. Selain peran-peran yang disebut di atas, dibutuhkan pula suatu manajemen. ‎Manajemen asngat berarti sekali fungsinya untuk menjalankan semua program yang akan ‎dilaksanakan, supaya berjalan dengan efektif ‘mengerjakan sesuatu yang benar’ dan efesien ‎‎‘mengerjakan sesuatu dengan benar’.‎

A. Pengertian Manajemen Organisasi
Ilmu yang mempelajari proses kegiatan kerjasama manusia untuk mencapai tujuan ‎yang ditentukan adalah ilmu Administrasi. Kegiatan kerjasama itu sendiri merupakan gejala ‎yang sifatnya universal, sejak zaman manusia masih primitif sampai zaman modern ini‏.‏‎ Supaya ‎terjadi kerjasama untuk mencapai tujuan, diperlukan proses penggerakan. Proses penggerakan ‎dalam Administrasi disebut Manajemen. Dengan demikian Administrasi mencapai tujuan ‎melalui Manajemen. Kemudian, agar kegiatan kerjasama tersebut berhasil dengan baik dan ‎mencapai tujuan maka dibutuhkan sebuah wadah, kerangka, atau struktur. Wadah, kerangka, ‎atau struktur dimana kerjasama dilakukan disebut Organisasi‏.‏


Manajemen organisasi terdiri dari dua kata manajemen dan organisasi. Dalam ‎penulisan ini akan diawali dari pengertian organisasi terlebih dahulu. Secara etimologi ‎organisasi berasal dari organ, yang bermakna bagian atau alat tubuh. Kata ini diberi imbuhan ‎belakang “isasi’ suatu imbuhan yang mengandung arti suatu proses. Sehingga organisasi ‎dalam kamus ilmiah popular mempunyai makna, penyusunan dan pengaturan bagian-bagian ‎sehingga menjadi suatu kesatuan; susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga ‎merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerjasama untuk menyapai tujuan tertentu.‎
Mamduh M. Hanif dalam bukunya “Manajemen” mendefinisikan organisasi sebagai ‎sekelompok orang (dua atau lebih) yang berkerjasama dengan terkoordinasi, dengan cara ‎terstruktur, untuk mencapai tujuan tertentu.‎ ‎ Meskipun beliau tidak dengan jelas ‎mengambarkan definisi tersebut, tapi bisa dipahami dalam penggambarannya, apa yang ‎dimaksud terkoodinasi adalah suatu pembagian kerja antara anggota organisasi tersebut. ‎Sedangkan maksud dengan tujuan sesuatu yang ingin dicapai dari organisasi tersebut. ‎
Adapun maksud Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit ‎kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan ‎menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut ‎diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan ‎spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan terstruktur adalah ‎adanya suatu ketentuan yang jelas yang bisa mengikat, dan maksud.‎
Dalam mendefinisikan organisasi setiap orang berbeda-beda tergantung dari sudut ‎pandang mana yang dipakai. Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-‎hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan ‎bersama. Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia ‎untuk mencapai tujuan bersama.Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu ‎sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.‎ ‎ ‎
Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa ketika mendefinisikan organisasi harus ‎meliputi: kumpulan orang, memiliki visi-misi atau tujuan dan memiliki aturan yang disepakati.‎
Secara spesifik, organisasi bisa memberikan manfaat sebagai berikut:‎
‎1.‎ organisasi melayani masyarakat
‎2.‎ organisasi mencapai tujuan
‎3.‎ organisasi memberi karir
‎4.‎ organisasi memelihara ilmu pengetahuan.‎
Sedangkan pengertian manajemen, berasal dari kata manage yaitu mengatur; ‎mengurus; mengemudikan; memimpin; memerintah.‎ ‎ Kata Manajemen berasal pula dari ‎bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. ‎Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Dalam kamus ‎ilmiah manajemen adalah proses menggunakan dan/atau menggerakan sumber daya, manusia, ‎modal dan peralatan.‎ ‎ ‎
Mary Parker Follet, salah satu tokoh ilmu manajemen, manajeman merupakan suatu ‎seni mencapai sesuatu melalui orang lain “the art of getting things done through the orders”.‎ ‎ ‎Definisi ini memberikan arti bahwa manajemen harus berkerja sama dengan orang lain untuk ‎mencapai tujuan tertentu, ini juga dibutuhkan keterampilan khusus. G.R Terry mengemukakan ‎pengertian manajemen yaitu suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan dan ‎pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ‎ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.‎
Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, ‎pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta ‎penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi ‎yang telah ditetapkan sebelumnya.‎ ‎ Senada dengan Stoner, Ricky W. Griffin mendefinisikan ‎manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan ‎pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.‎ ‎ Ricky ‎menekankan pula dengan efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai ‎sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan ‎secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.‎
Dari berbagai definisi di atas, bisa diambil kata kunci dari definisi manajemen ‎tersebut, sebagai berikutt:‎
‎1.‎ proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan
‎2.‎ kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan yang ‎sering disebut fungsi manajemen
‎3.‎ tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktifitas tersebut dengan efektif dan ‎efesien
‎4.‎ sumberdaya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut

B. Proses Manajemen
Dalam mendefinisikan manajemen terdapat empat kegiatan perncanaan, ‎pengorganisasian, pengarahan dan pengedalian. Kegiatan tersebut disebut dengan proses ‎manajemen. Kata proses ditambahkan untuk mengartikan yang dilakukan dengan cara ‎sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer pada semua tingkat.‎
‎1.‎ Perencanaan (Planning)‎
Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama ‎suatu waktu yang akan dating dan apa yang akan dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat ‎tercapai. Mahmud M. Hanafi memaparkan bahwa pengambilan keputusan merupakan bagian ‎dari perencanaan yang berarti memilih alternative pencapaian tujuan dari beberapa alternative ‎yang ada.‎ ‎ Perencanan ini berguna untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Oleh karena itu, ‎langkah pertama yang harus diambnil adalah menetapkan perencanaan secara keseluruhan dari ‎organisasi tersebut, setelah itu baru perencanaan yang lebih detail sesuai bagian kerjanya..‎
Perencanaan tidak bersangkut paut dengan keputusan-keputusan yang akan datang, ‎tetapi berkaitan dengan dampak akan datang dari keputusan-keputusan sekarang. Perencanan ‎menjadi jembatan antara kita sekarang berada dengan ke mana kita pergi. perencanaan ini ‎harus menentukan terlebih dahulu, siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana dari ‎kegiatan yang akan datang.‎
Perencanaan yang efektif harus di dasarkan fakta-fakta dan informasi dan tidak atas ‎emosi dan keinginan. Fakta yang bersangkutan dikaitakan dengn pengalam,an manajer ‎tersebut. Scara berfikir reflektif diperlukan: imajinasi dan pandangan ke depan sangan ‎membantu. Pada dasarnya perencanaan merupakan proses intelektual, dikarenakan mencoba ‎memandang ke depan, menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, siap menghadapi hal yang ‎tidak terduga, memetakan kegiatan dan mengadakan urutan yang teratur untuk mencapai ‎tujuan.‎
Pada umumnya perencanan dilakukan dengan informal dan santai.. perencanaan ‎formal dapat di definisikan sebagai rencana yang tertulis, didokumentasikan dan ‎dikembangkan melalui suatu proses yang dapat ditentukan jenisnya. Perbandingan ‎perencanaan formal dan informal sebagai berikut:‎
Perencanaan Formal Perencanaan Informal
‎* Rasional‎ ‎ * Emosional‎
‎* Sistematis‎ ‎* Tidak Teratur‎
‎* Waktu teratur‎ ‎* Waktu tidak tetap‎
‎* Perbaikan kedepannya ‎* Setelah evaluasi selesai‎
‎* Dokumen Kertas‎ ‎* Ingatan‎

Kemudian ada beberapa jenis- jenis dari rencana, yaitu sebagai berikut:‎
a)‎ ‎“Growth Plans” – rencana- pertumbuhan : rencana ini memetakan arah, ke mana ‎organisasi itu bergerak, tujuan-tujuannya, dan cepatnya gerakan ekspansi yang dicari. ‎Cara yang rasional unuk menjamin pertumbuhan yang diinginkan ialah dengan ‎keterikatan anggota-anggota manajemen yang cakap dengan pertumbuhan dan dengan ‎dengan perencanaan pertumbuhan sendiri.‎
b)‎ ‎“Profit Plans” – rencana keuntungan-‎
c)‎ ‎“user plans” – rencana pemakaian-‎
d)‎ ‎“personal management plans” – perencanaan urutan kepegawaian-‎
Jenis-jenis di atas, dalam perncanan harus meliputi, sebagaimana tergambar dalam ‎bagan berikut:‎
‎ Misi

Tujuan

Startegi Program

Kebijakan

Prosedur Anggaran

Aturan

‎2.‎ Pengorganisasian (Organizing Dan Staffing)‎
Mengorganisir adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan ‎dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang ‎perlu untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.‎ ‎ pengorganisasian ini dapat diartikan ‎sebagai kegiatan mengkoordinir sumberdaya, tugas dan otoritas antara anggota organisasi agar ‎tujuan organisasi dapat dicapai secara efekti dan efesien. Langkah pertama dari ‎pengorganisasian adalah menentukan struktur/bagan organisasi terlebih dahulu, yang sesuai ‎dengan kebutuhan. Setelah itu langkah kedua, baru menetapkan orang yang menempati ‎struktur tersebut. Kemudian dalam pembagian kerja ada dua macam, pembagian kerja secara ‎vertical dan horizontal.‎
Pembagian kerja secara vertical didasarkan atas penetapan garis kekuasaan dan ‎menentukan tingkat-tingkat yang membentuk bangunan organisasi itu secara tegak. Selain ‎dapat menetapkan kekuasaan, pembagian kerja vertical mempermudah arus komunikasi dalam ‎organisasi. Pembagian kerja secara horizontal didasarkan atas spesialisasi kerja. Asumsi dasar ‎yang melandasi pembagian kerja garis daftar adalah bahwa, dengan membuat setiap tugas ‎pekerja menjadi terperinci, maka pekerjaan yang dihasilkan lebih efesien dan berkualitas.‎
‎3.‎ Pengarahan (leading)‎
setelah struktur oranisasi ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat bagaimana ‎orang bekerja untuk mencapai tujuan organisasi, yaitu memberikan pengarahan, ‎mempengaruhi orang lain dan memotivasi orang untk bekerja. Pengarahan merupakan ‎kegiatan manajemen yang paling menantang dan penting karena berhadapan langsung dengan ‎manusia. Hal itu bisa tercipta tergantung kreatifitas manajer merespon keadaan yang ada. ‎
Menurut G.R. Terry, sebagaimana yang dikutip Kartini Kartono, pengarahan ini disebut ‎juga aktualisasi, yaitu kegiatan pengerakan-pengendalin semua sumber dalam usaha ‎pencapaian sasaran. Aktualisasi ini pula merupakan penyatuan semua usha dan penciptaan ‎kerjasama, sehingga tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efesien.‎
‎4.‎ Pengendalian (Controling)‎
Pengendalian adalah kegiatan memonitoring bagaimana dan sampai mana kemajuan ‎organisasi. Pengendalian ini merupakan elemen terakhir dari proses manajemen, yang ‎bertujuan melihat apakah kegiatan organisasi sesuai dengan rencana atau tidak. Pengawasan ‎ini dilakukan, agar para pengikut dapat bekerjasama dengan baik kea rah pencapaian sasaran ‎dan tujuan umum organiasi, begitupula untuk mengukur hasil pekerjaan dan menghindari ‎penyimpangan-penyimpangan; jika perlu dilakukan tindakan korektif secara langsung jika ada ‎penyimpangan tersebut. ‎
Oleh karena itu, pengendalian dapat definisikan sebagai usaha sistematik untuk: ‎menetapkan standar prestasi tertentu dengan merencanakan mendesain sistem umpan balik ‎informasi, membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan ‎apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu signifikan, dan ‎melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan baghwa semua sumberdaya ‎organisasi digunakan dengan cara yang paling efektif dan efesien untuk mencapai tujuan ‎organisasi.‎

C. Teori Manajemen
Teori merupakan kumpulan prinip-prinsip yang disusun secara sistematis. Prinsip ‎tersebut berusaha menjelaskan hubungan antara fenomena yang ada. Setiap teori akan ‎mengembangkan konsep yang digunakan sebagai simbol fenomena tertentu. Secara singkat ‎manajemen bisa membantu memajukan praktek manajemen. Perkembangan teori manajemen ‎terjadi melalui beberapa tahap, yaitu:‎
‎1.‎ Tori manajemen kuno. Teori ini dipraktek pada masyarakat kuno, sebagai contoh ‎pembuatan piramida. Pada masa ini manajemen hanya diartikan sebagai seni saja, bukan ‎merupakan suatu ilmu yang harus dipelajari. Untuk menjadi manajer yang baik, tidak ‎diperlukan mempelajari teori manajemen, melainkan harus terjung langsung ke lapang.‎
‎2.‎ Teori manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific ‎management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya ‎yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, ‎Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk ‎menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Taylor membuat sebuah ‎pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman ini ‎mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih ‎sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan ‎manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga ‎disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama ‎bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda ‎dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut. ‎
‎3.‎ Aliran prilaku. Aliran manajemen klasik tidak dapat menaikan produktivitas yang diiringi ‎tetap menjaga harmonisasi tempat kerja. Penggagas aliran perilaku adalah Mary Parker ‎Follet dan Chester Iuran membeli komputer Barnard. Teori berkaitan dengan pendekatan ‎hubungan manusia dan pendekatan ilmu perilaku.‎
‎4.‎ Aliran kuantitatif. Teori dilakukan dengan membentuk tim riset operasi
‎5.‎ Teori manajemen kontemporer. Teori ini berlandaskan pula terhadap teori-teori ‎sebelumnya yang diintregasikannya. Ada berapa pendekatan dari manajemen kontmporer ‎ini, yaitu: pendekatan sistem, pendekatan situasional dan pendekatan hubungan manusia ‎baru.‎
Sistem dalam ‘pendekatan sistem’ dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sitem ‎yang saling brkaitan. Organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem akan dipandang secara ‎keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan dan sistem tersebut akan berinteraksi ‎dengan lingkungan. Ada beberapa istilah dalam pendekatan sistem, sebagai berikut:‎
• Sistem terbuka: sistem berinteraksi dengan linkungan
• Sub-sistem : bagian dari sistem. Sub-sitem inlah yang membentuk sitem perusahaan ‎atau organisasi
• Sinergi: adanya kerjasama antara satu sub-istem dengan sub-sistem lainnya sehingga ‎hasil diperoleh lebih efektif.‎
• Batasan sistem: membatasi sistem dengan lingkungan
• Aliran: input mengalir ke sistem, diproses oleh sistem dan keluar sebagai output.‎
• Feedback: umpan balik
• Entropi: entropi merupaka proses di mana sistem menuju ke hancuran

Pendekatan klasik, perilaku, serta kuantitatif berusaha mencari prinsip-prinsip ‎manajemen yang universal, yang berlaku dimana dan kapan saja. Sedangkan pendekatan ‎situasional mempunyai pandangan yang berlawanan. Pendekatran ini menganggap bahwa ‎efektifitas manajemen tergantung pada situasi yang melatarbelakangi. Prinsip manajemen ‎yang sukses pada situasi tertentu, belum tentu efektif apabila digunakan di situasi lainnya. ‎Tugas manajer adalah mencari teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi, ‎denga melihat situasi, kondisi dan waktu yang tertentu.‎
Adapun pendekatan hubungan manusiawi baru berusaha mengintegrasikan sisi positif ‎manusia dan manajemen ilmiah. Pendekatan perilaku mengatakan bahwa manusia berusaha ‎mengaktualisaikan dirinya. Sedangkan pendekatan hubungan manusia baru melangkah lebih ‎lanjut. Bahwa manusia merupakan makhluk emosional, intuitif dan kreatif.‎
Berdasarkan pendekatan-pendekatan di atas, maka jika diintegrasikan dalam suatu ‎kerangka sebagai berikut:‎

Pendekatan sistem Pendekatan situasional
‎*Ketergantungan antar sub-sistem ‎*melihat situasional‎
‎*Melihat pengaruh lingkungan ‎*bertindak atas dasar situasi yang ‎
‎ dihadapi


Klasik Perilaku Kuantitatif
‎*focus pada efesiensi ‎*perilaku organisasi‎ ‎*pendekatan kuantitatif‎
‎ dan produktivitas dan pentingnya sumber ‎ ‎ Manajemen sains

D. PENUTUP
Bedasarkan penjelasan di atas, bisa dipaham bahwa pekerjaan manajer tidak terlepas ‎dari organisasi, yaitu kumpulan dua atau lebih orang yang bekerja sama secara terkoordinasi ‎untuk mencapai tujuan tertentu. Supaya organisasi mencapai tujuan yang lebh efektif maka ‎dibutuhka suatu proses manajemen. ‎
Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan ‎pengendalian. Meskipun secara teoritis proses manajemen menunjukan hubungan yang logis, ‎dalam praktek proses manajemen dilakukan tidak selalu urut dan seringkali dikerjakan secara ‎simultan.‎
Kemudian ada suatu perkembangan tersendiri dari teori manajemen. Teori yang baik ‎dapat mendorong profesionalisme manjemen, karena manajemen merupakan suatu ilmu dan ‎seni sekaligus. Teori dapat digunakan untuk memprediksi kaitan antara beberapa fenomena, ‎dengan demikian diharapkan bisa mengurangi praktek coba-coba, dan dapat menefesienkan ‎kerja manjer.‎
Perkembangan teori manajemen terjadi melalui beberapa tahap, yatui: (1) Teori ‎manajemen kuno, (2) Teori manajemen ilmiah, (3) Aliran prilaku, yang mencakup pendekatan ‎hubungan manusiawi dan ilmu perilaku, (4) Aliran kuantitatif, dan (5) Teori manajemen ‎kontemporer. Masing-masing mempunyai sumbangan dan keterbatasan sendiri. Pandangan ‎integrative berusaha menggabungkan pendekatan-pendekatan yang ada, dengan melihat ‎organisasi suatu sistem dan menggunakan pendekatan yang ada secara situasional.‎
Dari pembahasan ini diharapkan kader-kader HMI mampu memahami manejemen ‎organisasi, meskipun dalam pembhasan ini hanya sekedar suatu pengantar manajemen. Di ‎damping memahami, kader pun mampu menrapkan proses manajemen ini supaya tujuan dari ‎organisasi berjalan dengan efektif dan efesien.‎

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan al-barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer.Surabaya: Arkola.‎
Dahlan. Y. Al-Barry dan Lya Sofyan Yacub. 2003. Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri ‎Intelektual. Surabaya: Target Press. Hal; 480‎
G.R. Terry dan L.W. Rue. 1982. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Akssara.‎
Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig. 1995. ORganisasi dan manajemen. Jakarta: Bumi ‎Aksara.‎
Http:// Wikipedia bahasa Indonesia. 20/08/2008‎
Http://hmti.wordpress.com/2008/02/22‎
Kartini Kartono. 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Rajawali
Mamduh M. Hanafi. 1997. MANAJEMEN. Yogyakarta: YKPN.‎
Permadi. 1996. Pemimpin & Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rinika Cipta.‎
Wojowasito. 1991. Kamus Lengkap Inggeris. Bandung: HASTA.‎


Tidak ada komentar:

Pengunjung Ana